News Update :

1 dan 0, Logika Ketuhanan


Disadari atau tidak, yang tidak mempunyai pasangan hanyalah ADA atau keADAan atau keberadaan dari ADA. Karena, jika ADA memiliki pasangan (yaitu tiada) maka ia bukanlah ketiadaan, melainkan juga keadaan.

Contohnya begini:
a. ADA
(tunggal, tanpa pasangan, yaitu tanpa tiada)
jika:
ADA x TIADA (berantonim tiada, memiliki pasangan yang bernama tiada, berarti bukan tiada mutlak, tetapi adanya pasangan yg bernama tiada) maka tiada disitu bukanlah TIADA mutlak, melainkan tiada yang semu, atau juga keberadaan dari ketiadaan

Contoh berikutnya:
b. 1
(tunggal, tanpa pasangan, yaitu tanpa lawan atau tanpa sesuatu selain 1)
jika:
1 x 0 (berantonim 0, memiliki pasangan yang bernama 0, berarti bukan 0 mutlak, tetapi adanya pasangan yg bernama 0)

Kesimpulan:
ketiadaan dari keadaan itu tidak mungkin, karena dalam ketiadaan tidak dapat dirasakan adanya keadaan, bahkan ketiadaan itu sendiri.

Tetapi kalau keadaan dari ketiadaan, itu masih mungkin, jika dilihat dari luarnya, tetapi jika dari dalamnya (dalam ketiadaan) maka tidak dapat ditentukan apapun rasanya.

Jadi, satu-satunya yang tidak berdualitas, adalah ADA.

Bila ada teori yang mengatakan: "0 adalah awal", yg dimaksud adalah sesuatu yg akan dimulai memang belum ada dan ketika sesuatu itu dimulai sekecil apapun, maka bagian kecil itu sudah termasuk 1 dari sesuatu itu, jadi ketiadaan (0) dari sesuatu itu bukanlah awal sesuatu, tetapi hanya kita yg menganggapnya seperti itu.

Sebenarnya angka hanyalah 1, karena
2 = 1 + 1
0.5 = 5/10 = 1/10 +...+ 1/10
Berapapun bilangan, semuanya adalah 1 (atau satu bagian) yg ditambah-ditambahkan shg menjadi blgn tsb
Angka 0 hanyalah sebuah huruf utk melambangkan ketiadaan, atau tdk berjmlh sama sekali, atau kemusnahan. Sbnrnya berpikirnya kita (walau tdk dipikirkan) ttg ketiadaan itu adalah sebuah keadaan dari ketiadaan itu sendiri.
Yg ada hny angka 1, karena 1 berarti ada.

Sebagai filosofi, 1 adalah sebagai awal, bukan 0. Manusia awam keliru mendeskripsikan 0 sebagai awal karena lupa kalau 0 itu bukan bagian dari satu.
Misalnya:
Jika anda membuat sebuah meja, apakah sebelum anda membuat, bisa disebut sebagai awal dari meja? atau bagian dari meja? atau yang menyebabkan meja?
Tentu bukan, tetapi meja itu berasal dari kerja tangan anda.

Ketiadaan (0) adalah sebuah "sesuatu" yg diciptakan Allah supaya makhluk-Nya mengenal filosofi diri makhluk itu sendiri. Jadi, ketiadaan tidak perlu dibesar-besarkan. Ketiadaan adalah dimana Allah s.w.t tidak atau belum Menciptakan sesuatu yang setelah sesuatu itu tercipta maka ketiadaan itu menjadi dinafikan.

Bukankah manusia adalah merupakan sebuah ketiadaan bagi mikroba pada zaman purba? (mikroba sama sekali tidak tahu dan mutlak tidak tahu jika akan ada manusia, jika mikroba bisa berpikir)

Apakah sama bagi anda tidak ada meja dengan ada meja di depan anda?
Ketika anda mengenal meja di dpn anda, maka anda menafikan ketiadaan dari meja.

bagi yang merasa tidak setuju, silahkan didiskusikan
Share this Article on :
 

© Copyright POMOSDA Math 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.